BERBAGI
[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Dengarkan Artikel ini.."]

Internet mungkin telah menjadi platform jual beli terbesar di dunia ketika ini. Bahkan, per tahun, internet berkontribusi terhadap USD 2,2 triliun perdagangan global. Menariknya, transaksi online pertama di dunia jauh dari perkiraan banyak orang.

Menurut Anda, benda apa yg diperjualbelikan pertama di internet? Komputer? Makanan? Baju? Bukan, jawabannya adalah ganja, dan transaksi online ini dikerjakan oleh mahasiswa!Di antara tahun 1971 hingga 1972, mahasiswa Universitas Stanford memakai akun internet ‘Arpanet’ di laboratorium Artificial Intelligence di kampus tersebut buat melakukan jual beli ganja dengan mahasiswa Massachussetts Institute of Technology (MIT). Tentu, hal ini dikerjakan secara sembunyi-sembunyi sebelum akhirnya terungkap.Ironisnya, sejak ketika itu juga, seluruh macam narkoba banyak dijual secara online. Dari tahun 70an, ke 80an, hingga tahun 90an, perdagangan narkoba online berkembang pesat. Bahkan di tahun 2015 saja, ditemukan 73 macam narkoba baru dipasarkan di internet. Hampir 50 jenisnya berbahan yang berasal ganja.Melihat fakta tersebut, tentu kami wajib waspada dan ikut mengawasi orang-orang di sekitar kami agar tak tersangkut jual beli narkoba online. Alasannya jelas, sekitar 40 persen pengguna internet global atau lebih dari 1 miliar orang dipastikan pernah membeli barang online. Alhasil, ketika manusia berkenalan dengan internet, sangat besar peluangnya bagi bersentuhan dengan transaksi online.Baca juga:
Tembus 133 Juta pengguna, gap internet di Indonesia terlalu besar
Ultah ke-25, ini 10 pencapaian mencengangkan internet di 2016!
DPR: Tarif interkoneksi harus adil
Jumlah domain .ID catat rekor baru tembus 200 ribu
Rumah di Amerika ini diklaim sebagai ‘neraka digital’
Sudah mencoba Wikiverse? Saat Wikipedia berubah jadi galaksi 3 dimensi!

Baca Juga:  Awas, Akun Instagram Diretas Jadi Tempat Promosi Kencan Dewasa

Sumber: http://www.merdeka.com

LEAVE A REPLY

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.