BERBAGI
[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Dengarkan Artikel ini.."]

Investor China fokus ke beberapa negara sebagai negara tujuan investasinya, yakni Indonesia dan India. Bahkan dalam 20 tahun mendatang, khususnya Indonesia adalah negara yg tepat bagi investasi di ekonomi digital.

Keyakinan ini disampaikan Ku Kay Kok dari Gobi Partners, perusahaan modal Ventura yang berasal China, kepada Merdeka.com, di sela event Indonesia Fintech Festival & Conference 2016 di ICE BSD City, Selasa (30/8).Saat ini, kata Mok, Gobi telah berinvestasi di startup Travelio. Bahkan di awal-awal, Gobi pernah menjadi salah sesuatu investor di Scoop.”China memiliki likuiditas modal tinggi, sehingga ketika ini melihat negara yang lain bagi berinvestasi. Dari sisi ini, China melihat beberapa negara yg sangat potensial, yakni Indonesia dan India. Sebab populasi kedua negara besar, terutama generasi muda, kedua adopsi terhadap teknologi tinggi. Indonesia menjadi tempat investasi yg tepat dalam waktu 20 tahun mendatang,” kata Mok.Gobi Partners sendiri sangat ingin berinvestasi di startup Indonesia lebih banyak. Sektor startup yg dilirik adalah consumer sector, seperti e-commerce. Sebab populasi Indonesia besar, sehingga memiliki consumer besar pula.Potensi Indonesia ini juga dilihat Google dan Temasek dalam risetnya. Hasil riset itu memperlihatkan Indonesia bersiap menjadi destinasi tertinggi untuk perusahaan modal ventura (venture capital) di Asia Tenggara yg mencari perkembangan di ekonomi digital baru. Google prediksi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 81 miliar pada 2025, yg terbesar di Asia Tenggat.Indonesia juga dinilai yaitu tempat menarik memulai startup. Apalagi Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar dengan jumlah startup 2.033 dari total 7.000 startup di Asia Tenggara. Jumlah ini lebih besar dari Singapura yg memiliki 1.850 startup.Jefri R. Sirait, Ketua Generik Asosiasi Kapital Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), sependapat Indonesia atraktif di mata investor, yg didukung sisi populasi besar, adopsi teknologi, dan akses internet yg semakin cepat.Karena itu, Amvesindo mampu berperan supaya akselerasi industri modal venture dan startup Indonesia mampu lebih cepat dari sekarang.”Momen of truth-nya, Indonesia is beauty. Nir cuma bicara gain, tetapi atraktif,” ujarnya.Sebastian Togelang, Sekjen Amvesindo sekaligus founder Kejora Ventures, menambahkan Indonesia menyediakan peluang bisnis digital yg sangat besar. Dengan pertumbuhan sektor industri yg dobel digit, Indonesia juga menawarkan potensi digital yg luas.”Peluang bagus di Indonesia. Regional player mampu ikut serta bangun ini. Sehingga tak tergantung asing,” ucap dia.Baca juga:
Bos Northstar: Saham kita di Go-Jek semakin berkurang
Ini lima ‘PR’ regulasi di mata startup Fintech
Investree.id incar dana kelola Rp 100 Miliar di tahun 2017
Startup Weekend Jakarta ajak anak muda untuk startup secara kilat
Wujudkan mimpi lebih cepat lewat barang bekas

Baca Juga:  "Driver"-nya Gondol Ponsel Pelanggan, Ini Tanggapan Go-Jek

Sumber: http://www.merdeka.com

LEAVE A REPLY

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.