BERBAGI
[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Dengarkan Artikel ini.."]

Indonesia mulai menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, berdasarkan riset Google dan Temasek Singapura. Riset itu memprediksi pasar online di Indonesia mencapai USD 81 miliar di 2025.

Tony Keusgen, Managing Director dari Google Indonesia, menyampaikan pertumbuhan di Indonesia ketika ini mulai secara dramatis mengubah kondisi ekonomi pada 10 tahun ke depan. “Peluang Indonesia sangat besar, yakni USD 81 miliar, dan aku percaya bahwa tantangan yg ada mulai bisa diatasi, seperti yg bisa dilihat ketika ini dengan adanya sejumlah perusahaan lokal yg berhasil melebarkan usahanya di wilayah ini,” ujar Keusgen di Jakarta ketika press conference risetnya bersama Temasek, Kamis (25/8) sore.Hadir dalam pemaparan itu, Nadiem Makarim, founder Go-Jek Indonesia; Hadi Wenas, CEO Mataharimall.com, dan Daniss Muhamad, Chief Marketing Oficer Traveloka.Menurut dia, Google bertekad menolong bisnis Indonesia, terutama ekonomi digital. Mulai dari pemain nasional e-commerce terbesar hingga ke toko lokal terkecil buat mencapai pelanggan baru dan mendunia.Secara umum riset Google dan Temasek ini menyoroti peluang bisnis digital di Asia Tenggara sebesar USD 200 miliar pada 2025. Riset ini juga menyoroti Indonesia sebagai salah sesuatu populasi pengguna Internet yg pesat berkembang di dunia. Sebelum 2020, pengguna internet di Indonesia mencapai 215 juta, dengan pertumbuhan sebesar 19 persen per tahun.Pasar online Indonesia juga mulai booming dalam 10 tahun ke depan, dengan nilai transaksi mencapai $81 miliar sebelum 2025. Dari nilai tersebut, sektor e-commerce mulai mencapai 57 persen atau setara USD 46 miliar.Dengan konteks itu, kata riset itu, ini memperlihatkan Indonesia bersiap menjadi destinasi tertinggi di wilayah Asia Tenggara buat venture capital yg mencari perkembangan di ekonomi digital baru. Indonesia juga dinilai yaitu tempat menarik memulai startup. Apalagi Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar dengan jumlah startup 2.033 dri total 7.000 startup di Asia Tenggara. Jumlah ini lebih besar dari Singapura yg memiliki 1.850 startup.Baca juga:
Baru diluncurkan, aplikasi Google Duo telah rajai Play Store
Pasca Xiaomi dan iPhone, giliran Google Nexus yg meledak
Akhirnya Google luncurkan aplikasi video call penantang Skype
Ketum PBNU minta Google Maps kembalikan peta Palestina
Ketemu Google, Menkominfo ingatkan lagi soal Pokemon Go

Baca Juga:  Komisi I DPR 'kritisi' Tarif Interkoneksi Baru Dan Jaringan Operator

Sumber: http://www.merdeka.com

LEAVE A REPLY

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.