BERBAGI
[responsivevoice_button voice="Indonesian Female" buttontext="Dengarkan Artikel ini.."]

JAKARTA, HzCrash.my.id Google pertama kali dikenal melalui layanan mesin pencari (Search) pada 1998. Seiring berjalannya waktu, perusahaan yg bermula dari teras rumah itu menjelma jadi raksasa teknologi dengan banyak kaki bisnis seperti peta digital (Maps), layanan berbagi video (YouTube), hingga sistem operasi mobile (Android).

Tak cukup puas menyasar khalayak umum, belakangan Google juga menghadirkan layanan sistem komputasi berbasis cloud (Google Cloud Platform) yg bersifat business to business alias B2B. Sasaran pasar layanan itu adalah para pengembang aplikasi dan bisnis digital lainnya.

Semua unit bisnis tersebut agaknya berkembang positif di Indonesia. Dalam acara Google for Indonesia yg diselenggarakan pada Selasa (9/8/2016) dulu di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, para eksekutif Google memaparkan rencana-rencana ke depan di Tanah Air. Berikut rangkumannya.

Search

Google memiliki tiga fokus penting dalam mengembangkan Search di Indonesia: mampu diandalkan dalam koneksi lambat atau tidak stabil, relevan dengan minat penelusuran masyarakat lokal, serta bisa merespons penelusuran suara (voice search) dalam Bahasa Indonesia.

Baca Juga:  Kecewa Interkoneksi Ditunda, XL Akan Surati BRTI

Maps

Fungsi layanan peta digital Maps pun hendak diperkaya. Tak sekadar sebagai penunjuk jalan, tetapi juga bisa memperlihatkan jadwal angkutan umum dan tarif layanan ride-sharing. Untuk itu, Google sudah bekerja sama dengan dua pihak seperti PT TransJakarta, Gojek, Grab, dan Uber.  

Di sektor pariwisata, Google juga hendak mempromosikan potensi alam Indonesia melalui layanan Street View. Beberapa tempat yg telah dapat dijajal secara virtual via Street View antara yang lain Pulau Komodo, Raja Ampat, Bali, Bangka, serta Bunaken.

YouTube

Video blog alias vlog menjadi tren di kalangan generasi muda Tanah Air. Google pun ingin memudahkan para kreator dalam menemukan materi edukasi melalui fitur Creator Hub.

Sementara itu, bagi para penonton, YouTube juga menghadirkan pilihan offline agar tetap dapat menyaksikan video meskipun koneksi tidak stabil.

Sumber: http://tekno.kompas.com

LEAVE A REPLY

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.